Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 26 Februari 2015

sekilas tentang konstruksi baja

Konstruksi Baja




Keunggulan yang pertama, material baja memiliki karakter yang kuat dan fleksibel. Sifat baja yang fleksibel membuat material  logam yang satu ini mudah dibentuk. Material baja cocok sekali untuk keperluan pembangunan konstruksi yang rumit seperti bangunan hunian yang desainnya rumit, gedung-gedung yang bentuknya unik dan rumit, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Keunggulan yang kedua dari material baja adalah aplikasinya yang mudah dan cepat sehingga pastinya akan menghemat waktu pengerjaan (efisiensi waktu). Keunggulan yang ketiga, baja mudah sekali untuk dibongkar pasang.  Jadi ketika konstruksi dinilai tidak sesuai dengan desainnya,  konstruksi dapat dibongkar dan diperbaiki kembali tanpa harus merusak material baja.
Keunggulan yang keempat dari material baja yaitu nilai jualnya yang tinggi.  Berbeda dengan material logam lainnya seperti besi,  baja memiliki nilai jual yang relatif tinggi meski kondisi baja bekas saat dijual tak semulus material baja baru.  Hal ini dikarenakan baja dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya berkualitas sama dengan material baja non-daur ulang. Keunggulan yang kelima yaitu material baja terkenal sebagai material logam yang tahan lama. Baja cukup tahan lama dari serangan korosi sehingga konstruksi yang terbuat dari sebagian besar material baja akan cenderung lebih tahan lama hingga puluhan tahun lamanya.
Baja juga mudah didapatkan di Indonesia.  Dibandingkan dengan material kayu,  suplai material baja, khususnya baja ringan,  jauh lebih banyak. Penggunaan material baja untuk kebutuhan konstruksi secara tidak langsung mengajarkan kita semua akan pembangunan yang ramah lingkungan alias go green. Dengan demikian,  kita turut mendukung minimalisasi penebangan hutan untuk keperluan pembangunan hunian yang nyaman.  Dua keunggulan yang terakhir adalah baja terbilang murah dan aman.  Aman di sini adalah aman dari risiko terbakar api dan aman dari serangan rayap.

Sabtu, 22 November 2014

Esai Lima Paragraf



Kalau sebuah topik tidak ada, identifikasikan suatu subyek yang menarik untuk Anda.
Kaitkan dengan buku pelajaran Anda, perkuliahan, hobby yang berhubungan dengan subyek, sesuatu yang Anda ingin tahu.

Susun topik Anda
Tulis tesis Anda, tema, atau tujuan ke dalam satu atau dua kalimat atau lebih:

Kalau topik sudah ditentukan, atau kalau Anda sudah mengidentifikasi subyek Anda:
  • Catat ide kunci atau kata yang Anda pikir penting.
    Gunakan frase singkat atau kata-kata sendiri tentang hal ini.
    Buatlah peta dengan menggunakan kata dan frase tersebut.
    Kaitkan dengan pedoman kita tentang konsep pemetaan bagaimana menciptakannya.
  • Identifikasi apa yang Anda ingin lakukan dengan konsep-konsep ini!
    Kaitkan dengan daftar terminologi essai.
    Kemungkinan terbaik tulislah sebuah (atau dua) kata kerja dan definisi yang Anda cari sebelumnya.
    Apakah Anda membuat essai persuasif atau ekspositoris, atau suatu kertar kerja untuk suatu jabatan?
    Apa yang ditugaskan guru?
  • Daftarkan sumber-sumber yang Anda perlukan untuk menemukan informasi untuk essai Anda:
    Awal yang sederhana:apa yang dikatakan ensiklopedia tentang hal itu?
    Apakah ada nara sumber pustakawan yang dapat membantu Anda untuk menemukan sumber-sumber, keduanya untuk peninjauan dan rincian penelitian?
    Apakah penelitian cukup menarik? Atau sangat membosankan?
    Berpikir keras: apakah ada ahli yang dapat berbicara dengan Anda? Sebuah organisasi?
  • Analisis topik Anda sejauh ini
    Sangat samar-samar atau luas, atau sangat sempit?
    Apakah cukup menarik? Apakah ada perdebatan di dalam penelusuran, atau Anda pikir Anda membantu yang lain untuk memahami persoalan? Maukah Anda menyediakan informasi dari dua sudut pandang, atau hanya satu karena sedang mengantisipasi pertanyaan dan argumentasi?
  • Ringkaskan topik Anda dan ajukan itu kepada guru Anda untuk umpan balik?
    Sampaikan beberapa langkah pertama jika guru Anda ingin membantu Anda menyaring atau mengemukakan kembali topik Anda.
  • Tuliskan pendapat Anda, atau pendekatan ke topik
    Ingat: Anda sedang menulis sebuah essai sebagai pengalaman belajar dan Anda boleh menemukan informasi yang melawan posisi Anda. Anda tidak perlu mengubahnya.
  • Pertahankan cara berpikir kritis sebagai penelitian Anda:
    Anda dapat saja melihat dari sisi Anda dan tidak harus obyektif. Posisi Anda dapat merugikan, atau sebaliknya mempengaruhi temuan Anda.

Kamis, 13 November 2014

Kata & Frasa Transisi



Menggunakan kata dan frasa transisi menunjukkan hubungan antar ide dan membuat makalah mudah dimengerti.Makalah yang idenya saling berkaitan memudahkan pembaca mengikuti dari poin pertama sampai terakhir.Transisi menunjukkan hubungan, baik dari kalimat yang satu ke kalimat yang lain, atau dari paragraf yang satu ke paragraf yang lain. Hal ini memang tampak seperti daftar "hubungan" yang mungkin dimiliki oleh ide-ide yang ada, diikuti oleh daftar kata dan frasa "transisi" yang mana menghubungkan ide-ide tersebut.
  

  • Tambahan:juga, di samping itu, selanjutnya, sebagai tambahan, lagipula, lagi

  • Akibat:demikian, hasilnya, akibatnya, jadi, kalau tidak, maka, oleh karena itu, demikianlah, setelah itu

  • Ringkasan:bagaimanapun, bagaimanapun juga, setelah dipertimbangkan semuanya, singkatnya, ringkasnya, sebagai penutup, pada umumnya, akhirnya, jelasnya

  •     Penyamarataan:sesuai peraturan, biasanya, seperti biasanya, umumnya, pada umumnya, kebanyakan

  • Uraian baru:pada intinya, dengan kata lain, yakni, yaitu, singkatnya, ringkasnya

  • Perbedaan dan perbandingan:bedanya, begitu pula, sebaliknya, malahan, demikian juga, di satu sisi, pada sisi lainnya, agaknya, sama halnya, tetapi, akan tetapi, bagaimanapun juga, namun

  • Rangkaian:mula-mula, awalnya, pada awalnya, permulaannya, pada waktu yang sama, mulai sekarang, untuk sementara ini, selanjutnya, saat ini, berikutnya, nantinya, sementara itu, kemudian, segera, sebelumnya, sesudahnya, secara serentak, sebagai penutup

  • Pengalihan:omong-omong, sambil lalu
  • Ilustrasi:misalnya, contohnya, seperti

  • Persamaan:demikian juga, sama dengan, lagipula

  • Arahan:di sini, di sana, melebihi, hampir, berhadapan, di bawah, di atas, ke kiri, ke kanan, di kejauhan sana 



Tujuh tahap penulisan tugas



Kalau sebuah topik tidak ada, identifikasikan suatu subyek yang menarik untuk Anda.
Kaitkan dengan buku pelajaran Anda, perkuliahan, hobby yang berhubungan dengan subyek, sesuatu yang Anda ingin tahu.
Susun topik Anda
Tulis tesis Anda, tema, atau tujuan ke dalam satu atau dua kalimat atau lebih:
Kalau topik sudah ditentukan, atau kalau Anda sudah mengidentifikasi subyek Anda:
  • Catat ide kunci atau kata yang Anda pikir penting.
    Gunakan frase singkat atau kata-kata sendiri tentang hal ini.
    Buatlah peta dengan menggunakan kata dan frase tersebut.
    Kaitkan dengan pedoman kita tentang konsep pemetaan bagaimana menciptakannya.
  • Identifikasi apa yang Anda ingin lakukan dengan konsep-konsep ini!
    Kaitkan dengan daftar terminologi essai.
    Kemungkinan terbaik tulislah sebuah (atau dua) kata kerja dan definisi yang Anda cari sebelumnya.
    Apakah Anda membuat essai persuasif atau ekspositoris, atau suatu kertar kerja untuk suatu jabatan?
    Apa yang ditugaskan guru?
  • Daftarkan sumber-sumber yang Anda perlukan untuk menemukan informasi untuk essai Anda:
    Awal yang sederhana:apa yang dikatakan ensiklopedia tentang hal itu?
    Apakah ada nara sumber pustakawan yang dapat membantu Anda untuk menemukan sumber-sumber, keduanya untuk peninjauan dan rincian penelitian?
    Apakah penelitian cukup menarik? Atau sangat membosankan?
    Berpikir keras: apakah ada ahli yang dapat berbicara dengan Anda? Sebuah organisasi?
  • Analisis topik Anda sejauh ini
    Sangat samar-samar atau luas, atau sangat sempit?
    Apakah cukup menarik? Apakah ada perdebatan di dalam penelusuran, atau Anda pikir Anda membantu yang lain untuk memahami persoalan? Maukah Anda menyediakan informasi dari dua sudut pandang, atau hanya satu karena sedang mengantisipasi pertanyaan dan argumentasi?
  • Ringkaskan topik Anda dan ajukan itu kepada guru Anda untuk umpan balik?
    Sampaikan beberapa langkah pertama jika guru Anda ingin membantu Anda menyaring atau mengemukakan kembali topik Anda.
  • Tuliskan pendapat Anda, atau pendekatan ke topik
    Ingat: Anda sedang menulis sebuah essai sebagai pengalaman belajar dan Anda boleh menemukan informasi yang melawan posisi Anda. Anda tidak perlu mengubahnya.
  • Pertahankan cara berpikir kritis sebagai penelitian Anda:
    Anda dapat saja melihat dari sisi Anda dan tidak harus obyektif. Posisi Anda dapat merugikan, atau sebaliknya mempengaruhi temuan Anda

Menulis Esai: Dasar



Menulis sebuah esai atau makalah, tanpa mempedulikan topiknya, adalah sebuah proses:
  • Bangun dan definisikan topikmu
    Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak.
  • Tentukan pembaca esaimu
    Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen?
    Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review?
    Sekelompok profesional untuk review?
    Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai
  • Rencanakan kurun waktu
    Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat.
  • Kumpulkan bahan-bahan
    Orang:
    dosen, asisten dosen, pustakawan, ahli dalam bidang, profesional
    Referensi: buku teks, rekomendasi kerja, web site, majalah, buku harian, laporan profesional
  • Riset: baca, wanwancara, eksperimen, kumpul data-data, dll. dan catat selengkap mungkin. Gunakan kartu indek atau word processing.
  • Organisasi catatanmu dengan menulis dahulu di kertas lain:
    fokus pada bebas menulis, petaan, and/atau garis besarnya.
  • Buatlah esai pertamamu (rough draft)
    Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi: Gunakan logika yang baik dalam argumentasi untuk membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema. Apakah kamu akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengfritik atau menjelaskan? Lihat definisi istilah-istilah esai di situs Pedoman Belajar.


Paragraf pertama
  • Kenalkan topikmu!
  • Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
  • Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
  • Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian
Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai.he first paragraph is often the most difficult to write.
Isi Esai
  • Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya
    • Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran ke ide lainnya.
      (Lihatlah
      kata & frasa transisi)
    • Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
    • Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya poinmu.
  • Tulis dengan kalimat-kalimat aktif
    • "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
    • Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif.
      (Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimu efektif, jelas dan dinamis.)
    • Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.
  • Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu
    • Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
    • Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat merusak alur isi esaimu.
  • Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai
    • Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
    • Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.
Kesimpulan
  • Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu
  • Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu
  • Tinjau kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:
    • menyatakan ulang tema utama secara singkat?
    • merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
    • menyimpulkan isi esai secara logika?
  • Edit/tulis ulang paragraf pertama
    Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.
Ambil satu atau dua hari libur!
Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan
Kumpulkan esaimu
Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik
(kamu harus percaya ini!).
Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.
 

Blogger news

Blogroll

About